Suku Pasan

musik bambu
suku Pasan
Suku Pasan (Tousuraya), adalah salah satu sub-suku Minahasa yang mendiami kecamatan Pasan di provinsi Sulawesi Utara. Suku Pasan tersebar di kecamatan Pasan, di kampung kampung Towuntu, Tolambukan, Watulinei dan Liwutung. Populasi suku Pasan diperkirakan sekitar 15.000 orang pada sensus tahun 1989.

Suku Pasan, hidup berdampingan dengan suku Ratahan di suatu wilayah, sehingga di antara kedua suku ini agak susah dibedakan, lagipula kedua suku ini menggunakan bahasa dan adat-istiadat yang sama. Suku Pasan dahulu bernama suku Tousuraya. Suku ini berasal dari Pakasa'an Touwuntu, yang terdiri dari 2 walak, yaitu Tousuraya (sekarang menjadi suku Pahan) dan Toulumalak (sekarang menjadi suku Ratahan).

Menurut cerita sejarah Minahasa, pada masa lalu Raja Babontehu, menaklukkan daerah Teluk Tomini. Lalu sang Raja itu mengawini seorang Putri Raja dari teluk Tomini dan menetap di tempat itu. Setelah sekian lama keturunan mereka semakin banyak. Pada suatu saat sang Raja tersebut dikalahkan oleh Raja Loloda Bolaang Mongondow. Lalu sang Raja membawa membawa keturunan-keturunannya beserta pengikutnya ke daerah Minahasa (diperkirakan di Manado). Seluruh keturunan dan pengikutnya yang berasal dari Teluk Tomini banyak yang melakukan kawin-campur orang Minahasa. Setelah beberapa lama, mereka melanjutkan perjalanan menuju daerah yang lebih aman di sebelah Timur (Tenggara) Minahasa dan keturunan-keturunannya inilah yang disebut sebagai Suku Pasan.

Menurut versi lain sejarah Minahasa, disebutkan kaum Taranak yang dipimpin oleh Tonaas Wuntu, menuju ke Bentenan. Mereka mendirikan pemukiman di Ratan. Mereka ini lah yang disebut suku Ratahan. Sedangkan yang menuju ke Towuntu (Liwutung), disebut suku Tou Pasan. Sekelompok orang Tou Pasan mengadakan tumani dan bermukim di Tawawu (Tababo), Belang dan Watuliney, membaur dengan penduduk dari Taranak Ponosakan, yaitu keluarga Butiti, Wumbunan dan Tubelan yang datang dari Wulur Mahatus (Pontak), dan mereka disebut sebagai suku Tou Ponosakan.

Seperti suku Ratahan, masyarakat suku Pasan juga kebanyakan hidup pada bidang pertanian. Pada tanaman padi, jagung, cengkeh, kopra dan lain-lain. Berbagai bidang profesi juga mereka jalani, seperti pedagang, pegawai, guru dan sebagainya.

sumber:
sumber lain dan foto:
  • 4shared.com

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,