Suku Mendriq

suku Mendriq
Suku Mendriq, adalah satu dari 18 etnis asli di Malaysia yang populasinya terkecil. Diperkirakan populasi orang Mendriq saat ini adalah sebesar 167 orang. Di Malaysia suku Mendriq, dikelompokkan ke dalam suku Aslian rumpun Semang. Suku Mendriq mendiami sebuah desa direlokasi di Kuala Lah di Kelantan, Malaysia. Suku Mendriq disebut juga sebagai Menriq, Menrik, dan Menraq

Bahasa yang dituturkan oleh suku Mendriq adalah bahasa Minriq.
Klasifikasi rumpun dan bahasa:  Austro-Asiatic, Mon-Khmer, Aslian, North Aslian, Eastern

Bahasa Mendriq saat ini mulai terancam punah, akibat terjepit di antara bahasa Melayu yang mayoritas, serta bahasa-bahasa suku asli yang lebih besar populasinya. Sehingga bahasa Mendriq, mulai dimasuki beberapa kosakata dari bahasa Melayu.

Suku Mendriq diyakini sebagai penghuni pertama Semenanjung Malaysia. Mereka adalah memiliki ras negrito, kebanyakan berkulit gelap dan berambut keriting; fitur mereka menyerupai orang papua atau orang timur Afrika. Mereka umumnya memiliki postur tubuh lebih pendek dari suku-suku asli lainnya.
rumah suku Mendriq
(asli1911.blogspot)
Orang Mendriq adalah penganut animisme. Mereka patuh pada kekuatan alam hutan. Mereka takut akan roh-roh nenek moyang dan hewan yang mati diburu. Hidup mereka diatur oleh serangkaian tabu dan takhayul. Setiap Januari Mendriq mengadakan ritual misterius yang disebut Pantang Puja. Ini adalah ritual tiga hari di mana semua kegiatan rutin sehari-hari dilarang. Orang luar tidak diizinkan untuk memasuki pemukiman Mendriq selama periode ini. Akibatnya, sifat yang tepat dari ritual ini masih belum diketahui.
Saat ini mereka telah banyak memeluk agama Islam serta Kristen. Walaupun begitu tradisi adat animisme bagi sebagian orang Mendriq masih tetap diamalkan.

Orang Mendriq sebenarnya nomaden tetapi proyek pemukiman kembali memaksa mereka untuk menetap secara permanen di permukiman Orang Asli yang berada di distrik Musang Gua Kelantan.
Di masa lalu, Mendriq adalah pemburu yang menggeser dari satu daerah ke yang lain untuk mengambil keuntungan dari panen buah musiman. Selain mengumpulkan buah-buahan, mereka mengais makanan dan mengumpulkan hasil hutan untuk penggunaan medis. Pemukiman oleh pemerintah Malaysia telah merubah mereka dari identitas dan sejarah serta ekonomi mereka. Hilangnya wilayah tradisional mereka (saka) telah berubah menjadi desa Mendriq. Saat ini, mereka mencoba pekerjaan lain dan mengambil pekerjaan buruh dalam ekonomi pasar modern. Oleh karena itu, setiap kali pasokan makanan tidak datang, mereka akan berhenti bekerja pada proyek-proyek dan berangkat ke hutan untuk mencari makanan dan mengumpulkan hasil hutan.


sumber:
- word-dialect.blogspot.com
joshuaproject.net
- nativeplanet.org
- asiaexplorers.com
- wikipedia
- dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,