suku Dayak Krio |
Asal-usul suku Dayak Krio, menurut legenda yang tersimpan lewat cerita turun menurun pada suku Dayak Krio ini berkaitan erat dengan legenda penyebaran suku dan bahasa Krio di Simpang Hulu. Dalam struktur sosial masyarakat suku Dayak Krio banyak ditemukan anggota masyarakat mereka yang mempunyai hubungan langsung (garis keturunan) dengan Dayakng Putukng. Menurut legenda masyarakat Krio, konon di hulu sungai Krio pernah ada sebuah kerajaan kecil, di bawah kepemimpinan Raja Sia’ Beulutn yang berada di Babio Tanah Tarap. Hanya saja sang raja ini sangat keji dan suka memperbudak rakyatnya. Perbudakan oleh sang raja ini membuat rakyat menjadi benci dan merencanakan untuk membunuh sang raja. Tetapi sang raja berhasil diselamatkan oleh rimbunan bambu betung. Dalam betung ini terdapat tujuh manusia. Salah satunya adalah Dayakng Putung. Ketika ditemukan dalam bambu tersebut, tangan dan kaki Dayakng Putung masih berupa gumpalan darah. Menurut tradisi suku Dayak Krio, harus dibuang (dihanyutkan). Akan tetapi, Dayakng Putung hidup sampai dewasa dan kawin dengan Prabu Jaya. Dari keturunan Dayakng Putung ini lah banyak yang terkait dengan garis keturunan Dayakng Putung.
gadis suku Dayak Krio |
Rumah adat suku Dayak Krio, memiliki nama yang berbeda dengan rumah-rumah adat suku dayak lainnya, biasanya pada suku-suku dayak rumah adat atau rumah tradisional suku dayak disebut "Rumah Betang" atau "Lamin" (Rumah Panjang). Tetapi pada suku Dayak Krio, mereka memberi nama rumah adat atau rumah tradisional mereka dengan sebutan "Rumah Bosar" (Rumah Besar). Bentuk Rumah Bosar berbeda dengan rumah-rumah adat suku dayak lainnya. Rumah Bosar berbentuk bangunan rumah yang sangat besar, tetapi Rumah Bosar hanya memiliki satu pintu, dan di dalamnya terdapat beberapa bilik untuk menampung beberapa keluarga, yang biasanya bisa mencapai 10 keluarga. Pada masa sekarang ini, seiring perkembangan zaman, maka tradisi Rumah Bosar yang biasanya menampung banyak keluarga, sekarang berubah fungsi menjadi rumah tunggal yang hanya menampung 1 keluarga.
Jurung (tempat menyimpan padi) salah satu rumah adat suku Dayak Krio |
Tradisi adat suku Dayak Krio banyak berupa tradisi lisan. Pada upacara-upacara adat, cerita-cerita lisan, serta suasana atau tingkah laku pelakunya di mana tradisi lisan itu hidup dan berkembang.
Beberapa tradisi lisan pada suku Dayak Krio, adalah:
- Adat Jalatn Lome Jaih (adat istiadat
- Sangan Carita
- Pantutn Pribasa (pribahasa)
- Tomakng Golekng (nyanyian, lagu-lagu)
- Kepercayaan Asli Dayak Krio
- Pengetahuan dan Keterampilan Asli
Suku Dayak Krio, pada umumnya dalam bertahan hidup dengan cara pertanian berladang. Kehidupan membuka ladang di lokasi sekitar mereka jalani sejak lama. Hutan juga menjadi faktor penting bagi kehidupan masyarakat suku Dayak Krio, seperti berburu dan mengumpulkan hasil hutan. Sedangkan sungai yang melintas di sekitar perkampungan mereka menjadi salah satu faktor terpenting bagi kehidupan suku Dayak Krio, selain menangkap ikan, maka sungai juga menjadi sarana jalur menuju perkampungan lain di luar perkampungan mereka, untuk menjalankan hubungan dengan tetangga-tetangga jauh mereka.
- kebudayaan-dayak.org
- dokumenqu.blogspot.com
- gambar-foto: wwwputramuarabarito.blogspot.com
- gamar-foto: youtube.com
- putramuarabarito.blogspot.com
- wikipedia
- dan sumber lain
Terimakasih kepada penulis/pemilik blog protomalayans.blogspot.com yang telah merangkum referensi tentang Dayak Krio (Hulu Sungai) tulisan ini merupakan referensi berharga bagi generasi dayak krio khususnya dan untuk kepentingan ilmu pengetahuan pada umumnya, sekali lagi trimakasih. teruslah berkarya!.
ReplyDelete