Suku Dayak Bugau

suku Dayak Bugau
(picasaweb.google.com)
Suku Dayak Bugau, hidup di kabupaten Sintang, yaitu di kecamatan Ketungau Hulu provinsi Kalimantan Barat, yang mendiami desa Jasa, desa Rasau, desa Sungai Bugau, desa Nanga Bugau dan desa Sebadak, selain itu juga terdapat di kampung Senaning, Sungai Antu, Engkeruh, Sebuluh, Lubuk Pucung, Pangkalan Parit, Riam Sejawak, Wak Sepan, Birong, Rentong, Nyelawai dan Kedang Ran. Di kecamatan Ketungau Hulu, suku Dayak Bugau hidup berdampingan bersama suku Dayak Mandau, Dayak Kumpang, Dayak Embara dan Dayak Sebaruk.
Orang Bugau ini diperkirakan berjumlah 4.844 orang pada data statistik kecamatan tahun 2003.

Bahasa yang diucapka oleh orang Dayak Bugau menurut mereka termasuk dalam bahasa Benadai, suatu bahasa yang dituturkan oleh orang-orang di sepanjang sungai Ketungau.

Suku Dayak Bugau diperkirakan berada di wilayah kecamatan Ketungau Hulu sejak 500 tahun yang lalu. Sedangkan asal-usul orang Dayak Bugau secara pasti tidak diketahui, yang tersimpan hanyalah cerita turun temurun mitologi suku Dayak Bugau. Konon nama Dayak Bugau dinamakan dari suara burung dan sebuah bukit ole Demung Jambi, sehinggga masyarakat yang mendiami sekitar Bukit Bugau dinamakan sebagai suku Dayak Bugau.

suku Dayak Bugau
(ulubugau.blogspot.com)
Kesenian suku Dayak Bugau adalah "Jandeh", suatu kesenian lisan bercakap-cakap tetapi memakai bahasa sastra, dengan tujuan bermacam-macam, misalnya untuk menyampaikan ucapan terima kasih, menyindir, menasihati dan lain sebagainya. Lalu ada "Didi", yang hampir sama dengan "Jandeh", hanya saja biasanya bentuknya sudah baku dan dalam melakukannya si pelaku sudah hafal akan kata-katanya. Dan ada juga "Renung" biasanya berisi nasihat kepada anak, yang juga biasa dilantunkan ketika hendak menidurkan anak. Sementara itu ada juga "Ngerasak" yang hampir sama dengan "Renung", tetapi kalimat yang diucapkan lebih panjang.



sumber
:
  • kalimantan-news.com
  • kebudayaan-dayak.org
  • ulubugau.blogspot.com
  • picasaweb.google.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain


0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,