suku Dayak Arut (ceritadayak.com) |
Suku Dayak Arut ini dikelompokkan ke dalam bagian sub suku Dayak Ngaju. Bahasa Dayak Arut, termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia.
suku Dayak Arut (indonesia.faithfreedom.org) |
Masyarakat suku Dayak Arut, adalah orang-orang yang ramah dan terbuka terhadap siapa saja, walaupun terhadap pendatang sekalipun. Tetapi mereka akan beringas apabila perasaan mereka terlukai. Salah satu peristiwa berdarah di kota Sampit, memicu beberapa masyarakat suku Dayak Arut untuk ikut berperan untuk mengamankan dan menyelesaikan masalah perselihan antar etnis dayak dengan salah satu kelompok etnis pendatang.
Umumnya mata pencarian masyarakat Dayak Arut adalah berladang di sekitar hutan. Mereka tidak selalu pulang pada sore hari. Banyak yang memiliki gubuk-gubuk di tengah ladang mereka untuk menginap di situ. Akibatnya desa yang sepi menjadi sepi karena penduduknya banyak yang bermalam di tengah ladang. Selain berladang atau yang disebut juga behuma, mereka juga beternak babi.
Hutan adalah tempat yang akrab dengan suku ini sejak beratus atau beribu tahun yang lalu, yang selalu memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat ini, tidak jarang mereka membawa bekantan (sejenis monyet endemik berhidung panjang, yang sebenarnya termasuk binatang yang dilindungi) dan biawak sebagai hasil buruan dari hutan untuk dibawa pulang, selain itu sungai juga memberikan hasil ikan untuk tambahan penghasilan bagi masyarakat suku Dayak Arut ini.
sumber:
- gky.or.id
- kotawaringinbaratkab.go.id
- ceritadayak.com
- wikipedia
- dan sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,