|
rumah orang Batak Rokan |
Suku Batak Rokan, disebut juga sebagai Suku Batak Pasir Rokan, adalah suatu etnis minoritas yang menetap di sekitar Rokan Hulu sebelah Utara dan Barat Daya, provinsi Riau Daratan. Mereka adalah penduduk asli yang sejak berabad-abad telah menempati wilayah ini. Mereka memiliki kedekatan sejarah dengan etnis Rumpun Batak di daerah Padang Lawas di Provinsi Sumatera Utara. Suku Batak Rokan ini telah mengalami proses Melayunisasi sejak berabad yang lalu, sayangnya suku Batak Rokan tidak banyak meninggalkan jejak sejarah untuk ditelusuri. Pada dasarnya sebagian orang Batak Rokan menyatakan mereka adalah orang Melayu, atau telah menjadi Melayu. Namun tidak sedikit juga yang menolak disamakan sebagai orang Melayu, melainkan menyatakan bahwa mereka serumpun dengan suku Batak, tetapi bukanlah keturunan suku Batak seperti Toba, Mandailing, Padang Lawas maupun Rao, bahkan menegaskan bahwa mereka sama tuanya dengan suku-suku Batak lainnya, karena itu mereka juga tidak menolak disebut sebagai suku Batak Rokan.
Bahasa yang dituturkan oleh suku Batak Rokan, berkerabat dekat dengan bahasa Batak Padang Lawas dan Batak Rao serta Pasaman, termasuk ke dalam rumpun bahasa Malayo-Polynesian. Walaupun beberapa kata dalam bahasa Batak Rokan terpengaruh serapan dari bahasa Melayu dan Minangkabau.
Sebagian besar suku Batak Rokan menganut agama Islam. Dan pejuang muslim mereka yang terkenal adalah Tuanku Tambusai, yang bermarga Harahap.
Tradisi budaya yang populer di kalangan suku Batak Rokan adalah
"upa-upa" atau
"upah-upah", semacam tradisi mendoakan untuk hal-hal yang baik, Saat ini tradisi dan budaya asli suku Batak Rokan, berada di antara budaya mayoritas Melayu dan Minangkabau, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi tradisi dan budaya asli suku Batak Rokan.
sumber:
- word-dialect.blogspot.com
- wikipedia
- melayuonline.com
- tokohindonesia.com
- indahnesia.info
- batakpos.com
- dan beberapa sumber lain
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,