Suku Dayak Ketungau Sekadau

suku Dayak Ketungau Sekadau
(dayakketungausekadau.blogspot.com)
Suku Dayak Ketungau Sekadau (Ketungau Sesat / Sesae'), adalah suatu masyarakat yang menghuni wilayah kabupaten Sekadau. Populasi suku Dayak Ketungau Sekadau diperkirakan berjumlah 28.000 jiwa dan tersebar di 46 kampung yang berada di 3 kecamatan Sekadau yaitu kecamatan Sekadau Hulu, kecamatan Sekadau Hilir dan kecamatan Belitang Hilir. Suku Dayak Ketungau Sekadau merupakan salah satu kelompok dayak besar di kabupaten Sekadau.

Dari cerita turun temurun bahwa suku Dayak Ketungau Sekadau memiliki asal usul yang sama dengan kelompok suku Dayak Ketungau Sintang yang ada di kabupaten Sintang hanya saja pada masa lalu mereka terpisah pada suatu perjalanan menuju tempat mereka sekarang ini. Terdapat beberapa kemiripan dalam kebudayaan dan bahasa. Dari penuturan yang disampaikan oleh para tetua adat masyarakat Dayak Ketungau di kabupaten Sekadau, keterpisahan itu disebabkan oleh gangguan yang dilakukan oleh roh-roh halus yang mengganggu pemukiman masyarakat Ketungau di masa itu.

Namun jika ditilik dari aspek geografis, jalan persebaran dan beberapa kebudayaan yang dimiliki oleh kedua etnis tersebut, maka ditemukan bahwa suku Dayak Ketungau Sekadau bukanlah bagian dari suku Dayak Ketungau Sintang. Menurut beberapa masyarakat Dayak Ketungau Sintang bahwa Dayak Ketungau Sesat bukanlah yang terdapat di kabupaten Sekadau tetapi berada di wilayah kabupaten Sintang juga, yakni yang berada di sekitar kota Sintang, hidup di antara komunitas-komunitas ibanic lainnya seperti desa Seberuang dan Mualang. Hal lain yang membuatnya berbeda adalah kecenderungan orang pada masa lalu untuk menyebutkan beberapa etnis di Sekadau sebagai etnis yang tersesat dari rombongan utama seperti Ketungau Sesat, Taman Sesat, Sawai Sesat, dan ada beberapa lainnya. Hal ini disebabkan karena beberapa komunitas tersebut tidak mampu untuk menampilkan jati dirinya sebagai sebuah etnis tersendiri. Istilah "sesat" yang sering disebutkan sebagai identitas suku Dayak Ketungan Sesat, bagi mereka seperti ungkapan menghina dan cenderung membuat "image rendah", oleh karena itu masyarakat Dayak Ketungau Sekadau lebih suka disebut sebagai suku Dayak Ketungau Sekadau.

Suku Dayak Ketungau Sekadau sebagian besar bermata pencaharian sebagai beuma (berladang) di perbukitan, menanam sawit, menyadap getah pohon karet. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan protein, mereka berburu binatang liar di hutan, menangkap ikan, memelihara ternak sapi, ayam dan babi serta membuat kolam ikan. Saat ini masyarakat suku Dayak Ketungau tidak sedikit yang telah menempuh pendidikan tinggi hingga bekerja di lembaga-lembaga formal dan pejabat daerah.

sumber:
  • agustinusmualang.blogspot.com
  • yovinus putika: dayakketungausekadau.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

3 comments:

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,