Suku Simsim

Suku Pakpak Simsim
Suku Simsim, adalah salah satu dari 5 puak suku Batak Pakpak yang memiliki hak ulayat di daerah kecamatan Kerajaan dan Salak, yang berada di kabupaten Pakpak Bharat di provinsi Sumatra Utara (dahulu hanya terdiri dari kecamatan Kerajaan dan kecamatan Salak).

Orang Simsim, walaupun mereka menyebut diri mereka orang Simsim, tetapi juga menyatakan sebagai orang Pakpak, atau sebutan lain sebagai orang Batak Pakpak Simsim. Tetapi saat ini sebagian dari mereka lebih suka melepaskan identitas "batak" nya, menjadi suku Pakpak Simsim saja.

Secara adat-istiadat dan budaya, orang Simsim tidak lah berbeda dengan puak Pakpak lainnya, seperti puak  Pegagan, Kepas, Klassen dan Boang. Bahasa yang diucapkan oleh suku Simsim adalah bahasa Pakpak. Tidak berbeda dengan bahasa puak Pakpak lainnya, hanya terdapat perbedaan dialek saja, yang membedakan suku Simsim ini dengan puak Pakpak lainnya.

Mayoritas suku Simsim ini memeluk agama Kristen, seperti yang dianut oleh masyarakat suku Batak Pakpak pada umumnya. Sebagian kecil lain ada juga yang memeluk agama Islam, serta beberapa masih mempertahankan agama tradisional mereka, seperti ugama pelebegu.

Orang Simsim juga memiliki marga, seperti etnis batak lainnya, yaitu Solin, Padang, Bancin, Banurea, Barasa (Brasa), Brutu, Manik Kecupak, Gajah, Kabeakan, Lembeng, Sitakar, Tinendung, dan Padang Batanghari. Terdapat beberapa kerumitan dalam marga-marga suku Pakpak, beberapa marga yang berasal dari puak Pakpak lain, kadang lebih merasa sebagai puak Simsim. Begitu juga beberapa marga pada puak Simsim, kadang merasa sebagai puak lainnya. Tetapi itu tidak menjadi masalah bagi mereka karena mereka merasa masih berada dalam lingkup Batak Pakpak juga. Selain itu ada juga beberapa marga yang memiliki keterkaitan dengan marga-marga dari suku Batak Toba, juga dengan marga dari suku Batak Karo bahkan dengan suku Batak Alas di wilayah Aceh.

Masyarakat suku Batak Pakpak Simsim ini, pada dasarnya hidup pada bidang pertanian. Seperti kebanyakan masyarakat yang hidup di daerah dataran tinggi, yang rata-rata memiliki kegiatan sehari-hari sebagai petani. Beberapa memilih bercocok-tanam pada sayur-sayuran. Selain itu beberapa pada tanaman keras seperti kopi arabica.

sumber:
  • blog.ghobro.com
  • marganda-tanjung.blogspot.com
  • silahisabungan.idweblink.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain
foto:
  • isenmokitapulung.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,