Suku Khiamniungan (Naga), India

suku Khiamniungan
Suku Khiamniungan, adalah salah satu suku dari Kelompok Naga, yang terdapat di distrik Tuensang bagian Nagaland India dan di Burma. Suku Khiamniungan ini adalah termasuk salah satu suku yang terkecil populasinya di antara suku-suku Naga. Suku Khiamniungan ini sering dieja sebagai Khaiamnungan, Khiamnungan atau Khiamungan. Selain itu mereka memiliki sebut lain yaitu Kelu-Kenyu.

Dari cerita rakyat setempat, suku Khiamniungan dan Yimchunger, bermigrasi ke Nagaland dari Burma dalam satu kelompok. Di perjalanan mereka terpisah menjadi dua kelompok ketika mereka menetap di desa Moru.

Tidak seperti beberapa suku Naga lainnya, kedatangan agama Kristen memiliki dampak kecil pada Khiamniungan untuk waktu yang lama, karena lokasi terpencil mereka. The Khiamniungan pertama untuk mengkonversi ke agama Kristen Khaming, tahun 1947

Dalam sejarah Khiamniungan tradisional, mereka memiliki 8 tokoh:
  • Nokpao (pemimpin perang)
  • Puthsee (tua)
  • Ampao (imam)
  • Kieo lomei (dokter)
  • Shoalang (pandai besi)
  • Paothieo (cerita)

gadis suku Khiamniungan
Pakaian tradisional suku Khiamiungan terdiri dari warna merah cerah, dan bagian dalam gaun berwarna biru, dihiasi ornamen yang terbuat dari cowrie dan kulit kerang.
Mereka memiliki alat musik tradisional seperti drum yang terbuat dari labu dan seruling bambu.

Pada masa lalu suku Khiamniungan mempraktekkan pertanian dengan cara tebang-bakar di lahan hutan sekitar kampung pemukiman mereka. Menjelang panen mereka mengadakan Festival Miu untuk berdoa agar mendapat hasil panen yang baik. Salah satu festival adat suku Khiamniungan yang terkenal adalah Festival Tsokum yang diadakan selama seminggu, yang dirayakan pada bulan Oktober. Festival ini meliputi menari, menyanyi, membersihkan, perbaikan jalan, memasak di luar rumah dan makan bersama.

sumber:

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,