Suku Dayak Punan Uheng Kereho

acara adat Ketemenggunan
suku Dayak Punan Uheng Kereho
Suku Dayak Punan Uheng Kereho, hidup di daerah hulu sungai Kapuas dan sungai Keriau (Kereho), yang berada di wilayah provinsi Kalimantan Barat. Populasi suku Dayak Punan Uheng Kereho ini diperkirakan sebesar 2.500 orang.

Perkampungan suku Dayak Punan Uheng Kereho terdiri dari kampung Nanga Enap, kampung Nanga Erak, kampung Nanga Balang, kampung Sepan, kampung Salin, kampung Bu'ung dan kampung Belatung.

Suku Dayak Punan Uheng Kereho ini masih hidup di pedalaman, namun kehidupan mereka tergolong baik dan bisa dikatakan lebih lebih bermasyarakat dibanding kelompok Punan lain. Hanya saja wilayah pemukiman mereka terlalu jauh di pedalaman, jadi seakan-akan terisolasi dari dunia luar. Pendidikan dan perekonomian masih agak mengkhawatirkan, disebabkan transportasi hanya bisa melalui sungai.

Di perkampungan suku Dayak Punan Uheng Kereho ini, tingkat pendidikan untuk anak-anak bisa dikatakan sangat minim sekali. Bisa dikatakan hanya beberapa orang saja yang bersekolah setingkat SD, apalagi sampai ke tingkat yang lebih tinggi seperti SMA atau ke Perguruan Tinggi.

gadis-gadis
Punan Uheng Kereho
Orang Dayak Punan Uheng Kereho, yakin setelah kematian, hubungan antara yang mati dan yang hidup tetap terhubung. Hubungan tersebut tetap berlangsung melalui tahapan ritual. Satu hari setelah penguburan, masyarakat Punan Uheng Kereho akan melaksanakan adat Pebureng atau berpantang. Berpantang menurut Kepala Adat Komoplek. Berpantang intinya adalah berdukacita, yang dilaksanakan selama tujuh hari.

Kehidupan sehari-hari suku Dayak Punan Uheng Kereho ini, adalah berladang di hutan dekat perkampungan, serta berburu juga mereka lakukan di saat tidak ada kegiatan di ladang. Selain itu mereka juga menangkap ikan di sungai-sungai yang melintas dekat perkampungan.

sumber:
  • joshuaproject.net
  • forum.kompas.com
  • kebudayaan-dayak.org
  • laurensgawing.multiply.com
  • gambar-foto: laurensgawing.multiply.com
  • word-dialect.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,