Suku Dayak Punan Merah (Ot Siau)

Suku Dayak Punan Merah (Ot Siau), disebut juga sebagai Punan Kaki Merah, adalah satu dari beberapa suku pedalaman yang masih mempertahankan cara hidup yang sangat sederhana, malah bisa dikatakan nyaris primitif. Suku Ot Siau ini sangat misterius, karena berita tentang keberadaannya hanyalah berdasarkan penuturan masyarakat dayak lain yang mengatakan pernah bertemu dengan suku Dayak Punan Merah ini. Suku Dayak Punan Merah ini memiliki ciri unik, yaitu tangan dan kaki berwarna merah. Sebutan lain untuk suku Dayak Punan Merah ini adalah suku Ot Siau. Mungkin diberi nama Siau karena tangan dan kakinya mirip dengan kaki burung Siau.

Beberapa kelompok suku Punan yang sudah berbaur dengan masyarakat lain, seperti Punan Murung, yang berada di Barito Hulu, mengatakan bahwa mereka tidak pernah bertemu langsung dengan suku Dayak Ot Siau, hanya sekedar mendengar cerita dari mulut ke mulut saja mengenai keberadaan suku Dayak Ot Siau ini. Tetapi mereka yakin, bahwa keberadaan suku Dayak Ot Siau atau suku Dayak Punan Merah ini bermukim di sekitar hulu sungai Borak.

Suku Ot Siau yang hidup mengembara di hutan pedalaman, disebut sebagai orang Punan "asli", yang hidup di rimba belantara dan di dalam goa-goa yang gelap. Kaki dan tangan mereka diwarnai merah dengan daun saronang atau jarenang. Seluruh tubuh mereka dilapis dengan sejenis jamur yang mengandung fosfor sehingga tampak menyala di kegelapan. Oleh karena itu juga suku Dayak Ot Siau ini mendapat sebutan sebagai suku Dayak Punan Merah atau Punan Kaki Merah.

Beberapa orangtua dari masyarakat dayak lain, hanya mengatakan pernah melihat jejak kaki, tetapi tidak pernah melihat orangnya. Menurut mereka, hal itu terjadi karena orang Ot Siau memiliki kata lamunan, semacam mantra sakti untuk menghilangkan diri di balik daun.

sumber:
  • (vb-01/Marko Mahin: Dosen Agama dan Budaya Dayak di Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis Banjarmasin dan Peneliti di Lembaga Studi Dayak-21)
  • benuadayak.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

2 comments:

  1. dayak siau/sio/mosio (sejenis burung yg kakinya berwarna merah) karena kaki dan tangan "seperti" merah (hal ini disebabkan kebiasaan mereka berendam setengah badan dalam lumpur dari tanah yang agak kemerahan).

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,