Suku Dayak Sisakng

Suku Dayak Sisakng, adalah suku dayak yang pemukimannya berada di kecamatan Sekayam provnsi Kalimantan Barat , yang tersebar di kampung Berungkat, Bantan, Entabai, Bungkang, Lubuk Sabuk, Segumon dan Lubuk Tengah.

Suku Dayak Sisakng dulunya adalah suku nomaden yang selalu mencari tempat dan lahan baru sementara, untuk ditempati selama mereka inginkan, kampung-kampung kediaman mereka saat ini adalah hasil perpindahan yang keenam. Kampung ini adalah yang terakhir mereka huni, setelah sebelumnya mereka selalu melalukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain yang dirasa lebih cocok untuk ditempati.

Kemungkinan di pemukiman-pemukiman sebelumnya terjadi perselisihan dengan suku-suku yang terlebih dahulu menetap di tempat-tempat tersebut, karena suku-suku dayak di masa lalu, sering bertikai dengan mengayau musuh-musuhnya, sehingga memaksa mereka memilih pindah ke tempat pemukiman baru yang lebih aman atau lebih tepat untuk ditempati.

Suku Dayak Sisakng di kampung Bantan berkerabat erat dengan suku Dayak Mapuk yang berada di Serawak Malaysia. Terdapat jalan kecil yang terhubung dari perkampungan suku Dayak Sisakng menuju kampung suku Dayak Mapuk di Serawak Malaysia. Sehingga hubungan mereka tetap erat dan terjaga. Banyak masyarakat suku Dayak Sisakng yang berada di Mapuk Serawak Malaysia, dan juga tidak sedikit masyarakat dari suku Dayak Mapuk di Serawak yang tinggal di wilayah pemukiman suku Dayak Sisakng di Bantan kecamatan Sekayam provinsi Kalimantan Barat. Antara tahun 1920-1958 banyak orang Dayak Mapuk membuat ladang sampai ke wilayah Bantan. Selain di Bantan, suku Dayak Sisakng yang bermukim di Segumon juga mempunyai kekerabatan yang erat dengan suku dayak yang tinggal di Mongkos Serawak Malaysia.

Suku Dayak Sisakng, dulunya juga penganut agama adat tradisi nenek moyang mereka, mempercayai alam roh dunia animisme dan hal-hal gaib lainnya, tetapi saat ini banyak dari mereka telah meninggalkan agama tradisi nenek moyang mereka itu, dan memeluk agama Kristen Katolik dan sebagian kecil mempertahankan agama tradisinya.

Suku Dayak Sisakng, bertahan hidup dengan melakukan kegiatan sehari-hari seperti bertani berladang, biasanya membuka ladang dekat hutan melalui tebang-tebas dan bakar, selain itu mereka juga berburu binatang liar di hutan untuk memenuhi kebutuhan protein, dan mengumpulkan hasil hutan. Kehidupan hutan sangat erat dengan masyarakat suku Dayak Sisakng.

sumber:
  • antara.com
  • wapedia
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,