Suku Dayak Gaai

suku Dayak Gaai
(kfk.kompas.com)
Suku Dayak Gaai, adalah salah satu suku dayak yang berada di Kalimantan Timur. Suku Dayak Gaai bermukim di kecamatan Sambaliung kabupaten Berau pada 2 kampung, yaitu kampung Long Lanuk, Long Laai dan kampung Long Ayan.

Suku Dayak Gaai yang bermukim di kampung Long Ayan yang berada di tepi Sungai Segah lebih dikenal sebagai suku Dayak Segai. Rumah penduduknya berbentuk panggung dari kayu dan papan berkapur putih kusam dengan atap seng gelombang tanpa cat di batasi jalan beton selebar satu meter. Suku Dayak Gaai yang bermukim di kampung ini sebagian memeluk agama Kristen dan sebagian lagi memeluk agama Islam, yang terbagi menjadi 2 kampung, yaitu kampung Kristen dan kampung Islam, yang ditandai dengan keberadaan Gereja dan Masjid. Di pemukiman kampung suku Dayak Gaai ini juga banyak ditemukan suku Dayak Tunjung yang ikut bermukim di wilayah ini. Pada siang hari kampung ini akan terlihat sepi, karena para laki-lakinya pergi bekerja di ladang, ke hutan, atau bekerja di luar kampung.

Rumah Adat suku Dayak Gaai
Pada suku Dayak Gaai, terdapat Balai Adat atau Rumah Adat, yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat suku Dayak Gaai ini. Balai adat memiliki fungsi sebagai tempat melaksanakan ritual keagamaan yang biasanya rutin mereka gelar dalam beberapa bulan seperti mengadakan upacara mengawali musim tanam, upacara bapalas, upacara panen, perkawinan dan kematian. Selain itu Balai Adat juga digunakan sebagai tempat pagelaran berbagai kesenian khas mereka.

Suku Dayak Gaai termasuk ke dalam bagian dari rumpun suku Dayak Bahau. Menurut sejarah penuturan masyarakat di perkampungan suku Dayak Gaai. Sejak abad 18, suku Dayak Gaai sudah bermukim di tempat ini, mereka sempat membangun sebuah Kerajaan Gaai. Suku Dayak Gaai dulunya pernah dikenal dengan sebutan suku Dayak Modang dari Apo Kayan yang melakukan migrasi pada saat peperangan, yang menghindar dari peperangan karena tekanan dari luar dengan jumlah sangat besar yang menaklukkan sampai ke daerah pedalaman. Kemungkinan suku Dayak Gaai masih berkerabat dengan suku Dayak Modang, karena leluhur mereka berasal dari suku Dayak Modang dari Apo Kayan.

Di hutan dekat perkampungan suku Dayak Gaai, terdapat suatu peninggalan sejarah tengkorak dan mandau yang diletakkan oleh ketua adat. Benda peninggalan sejarah ini dianggap keramat dan tidak boleh dilihat oleh semua anggota suku. Peninggalan benda bersejarah suku Dayak Gaai ini adalah sisa dari zaman dimana mereka masih melaksanakan tradisi kayau yang mengorbankan manusia dalam upacara-upacara ritual di masa lampau.

tarian suku Dayak Gaai
Pada masa lalu suku Dayak Gaai terkenal karena kemampuan bertani berladangnya, sehingga suku-suku dayak lainnya seperti suku Dayak Basap dan suku Dayak Punan pernah mengabdi dan belajar tentang ilmu pertanian berladang pada suku Dayak Gaai.

Mata pencaharian suku Dayak Gaai, sebenarnya masih pada pertanian berladang, karena mereka memang menguasai bidang ini, tetapi kegiatan lain seperti berburu, menangkap ikan dengan cara menombak, memanfaatkan hasil hutan serta mereka juga memelihara beberapa hewan ternak untuk menambah penghasilan hidup.
Selain itu saat ini, tidak sedikit dari mereka yang berhasil hingga bekerja di sektor pemerintahan, karyawan swasta, guru dan menjadi pedagang maupun berwiraswasta.

sumber:

  • poskotakaltim.com
  • kfk.kompas.com
  • blogdarmawan.wordpress.com
  • pontianakpost.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar di bawah ini, Kami mohon maaf, apabila terdapat kekeliruan atau ada yang tidak sesuai dengan pendapat pembaca, sehubungan dengan sumber-sumber yang kami terima bisa saja memiliki kekeliruan.
Dengan senang hati kami menerima segala kritik maupun saran pembaca, demi peningkatan blog Proto Malayan.
Salam dan terimakasih,