Proto Malayan di Sumatera

Pulau Sumatra, atau Andalas, atau Samutra, adalah tanah pertama yang disinggahi dan dilalui oleh migrasi besar-besaran suku-bangsa Proto Malayan, karena itu pulau Sumatera termasuk wilayah yang banyak tersebar sukubangsa Proto Malayan. Tersebar ke seluruh wilayah Sumatra dan hampir di seluruh kepulauan pesisir Sumatra. Beberapa abad setelah bermukimnya sukubangsa Proto Malayan di Sumatra, beberapa kelompok Proto Malayan yang bermukim di pesisir mulai berbaur dengan suku Melayu (Deutro Malayan) yang memasuki wilayah Sumatra.

Suku-suku bangsa proto-malayan di pulau Sumatra

Aceh

Sumatra Utara

Riau

Jambi

Sumatra Barat

Bengkulu

Bangka Belitung


Sumatra Selatan

gambar-foto:
koneksi:

Suku Nias

Suku Nias bermukim di Pulau Nias yang terletak di Samudera Hindia di bagian Barat Pulau Sumatera dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Saat ini wilayah Nias masih tergabung dalam wilayah administrative Provinsi Sumatera Utara. Wilayah administrative Pulau Nias berstatus Wilayah Tk. II Kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Nias dan pemekarannya Kabupaten Nias Selatan.

Suku Nias mengenal sistem kasta (12 tingkatan Kasta). Dimana tingkatan kasta yang tertinggi adalah "Balugu". Untuk mencapai tingkatan ini seseorang harus mampu melakukan pesta besar dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor ternak babi selama berhari-hari.

Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos asal usul, suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "Tetehöli Ana'a". Mitos tersebut mengatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Tahta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.

Penelitian Arkeologi dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999 dan seperti yang dimuat di Tempointeraktif, Sabtu 25 November 2006 dan di Kompas, Rabu 4 Oktober 2006 Rubrik Humaniora menemukan bahwa manusia di Pulau Nias sudah ada sejak 12.000 tahun silam yang bermigrasi dari daratan Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau menurut Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanya budaya Hoabinh, Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau asal usul Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini menjadi negara yang disebut Vietnam.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa Suku Nias memiliki keterkaitan dengan Suku Batak secara umum. Akan tetapi hal ini masih samar-samar, karena tidak ada data sejarah yang mendukung kekerabatan antara suku Nias dan suku Batak, hanya berdasarkan perjalanan migrasi Proto Malayan saja yang mungkin bsa dihubungkan. .

Di pesisir barat pulau Sumatra, terdapat beberapa kepulauan dan pulau-pulau kecil yang juga didiami oleh beberapa suku, yang sebenarnya masih berkerabat langsung dengan suku Nias. Beberapa kesamaan fisik dan bahasa menjadi pertimbangan kuat bahwa dahulunya pernah terjadi hubungan asal muasal dan kekerabatan atau memiliki kesamaan asal usul, tempat maupun nenek moyang.

Kerabat Dekat Nias tersebut adalah sebagai berikut :

Suku Mentawai
Suku Nias memiliki banyak kemiripan dan kekerabatan dari segi ras etnis dan budaya serta akar bahasa derah dengan suku Mentawai yang wilayahnya tersebar di kepulauan Mentawai yang saat ini termasuk Provinsi Sumatera Barat. Penyebaran Suku Mentawai adalah di Kepulauan Mentawai yang mencakup Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan, dan beberapa pulau kecil-kecil di sekitarnya.
Banyak unsur budaya, adat istiadat, dan akar bahasa daerah Mentawai yang diperkirakan berasal dari suatu rumpun kuno yang sama dengan Nias. Disamping itu ciri Marga yang ada di Mentawai banyak yang mirip dengan marga yang umum digunakan masyarakat Nias. Kemiripan itu terlihat lebih bersifat varian bentuk penulisan dan pengucapan dari marga yang umum di Nias.


Suku Enggano
Selain dengan Suku Mentawai kekerabatan Suku Nias ditemukan juga dengan Suku Enggano yang wilayahnya terletak di Pulau Enggano yang saat ini termasuk Provinsi Bengkulu. Berbagai kemiripan etnis dan unsur budaya mereka mendukung temuan dugaan kekerabatan diantara mereka dengan Suku Nias dan Mentawai di masa yang silam. Diperkirakan penyebaran Nenek Moyang mereka di sepanjang kepulaun di sebelah Barat Pulau Sumatera berlangsung ratusan, ribuan tahun yang lalu hingga mencapai wilayah Pulau Enggano.


Suku Simalur
Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa penduduk asli Pulau Simalur yang terletak di sebelah pantai Barat Aceh juga berkerabat dengan etnis Nias. Pendapat ini mungkin benar jika melihat rangkaian kepulauan di sepanjang Pantai barat Pulau Sumatera umumnya dihuni oleh etnis yang secara budaya agak primitive dan sangat tertutup dalam perjalanan sejarah yang panjang. Kondisi saat ini masyarakat Simalur telah mengadopsi banyak hal dalam aspek kehidupannya yang khas Aceh. Bilamana ditilik dari bahasa suku-suku di pulau Simalur, sebenarnya sangat banyak kemiripan dengan bahasa yang ada di pulau Nias. Selain itu suku-suku di pulau Simalur juga sangat mirip secara fisik dengan suku Nias.


diolah dari berbagai sumber

Simalur

Simalur adalah suatu kepulauan di sebelah barat pulau Sumatra, 120 km dari pantai Meulaboh. Kepulauan ini dihuni oleh penduduk asli Simalur, yang terdiri dari beberapa suku, diantaranya :
- suku Devayan,
- suku Lekon, dan
- suku Sigulai (suku Salang)
- suku Haloban (di kepulauan Banyak)
- suku Nias (di pulau Siumat dan Teupah)
- suku Aneuk Jamee (pendatang)

Bahasa
Bahasa yang digunakan di pulau Simalur ini diantaranya :
- bahasa Devayan
- bahasa Sigulai
- bahasa Lekon
- bahasa Simolol
- bahasa Haloban
- bahasa Nias (di pulau Siumat dan pulau Teupah).
- bahasa Aneuk Jamee (bahasa percampuran bahasa Minang, Mandailing dan Aceh, tetapi lebih dominan dipengaruhi oleh bahasa Minang)

Menurut K.F.H. Van Langen, pada 1881, bahwa penduduk Simalur masih berkerabat dengan suku Nias. Tetapi bahasa mereka berbeda dengan bahasa Nias, walaupun banyak ditemukan persamaan dan mempunyai hubungan erat dengan bahasa Nias.
Suku-suku di Simalur ini mempunyai ciri-ciri fisik berkulit kuning dan mata agak sipit. Lebih mendekati ke ciri fisik suku Nias.
Menurut seorang peneliti, suku-suku di Simalur merupakan bagian dari Rumpun Proto Malayan, yang bermigrasi pada gelombang pertama yang tersebar di pulau-pulau sepanjang pantai barat Sumatra, seperti suku Nias, suku Mentawai dan suku Enggano. Tetapi karena masuknya arus pendatang yang membawa budaya melayu dan seiring penyebaran agama yang dibawa pendatang dari aceh daratan, budaya asli suku-suku di Simalur secara perlahan tergeserkan. Sehingga bahasa asli Simalur mulai tergantikan oleh bahasa Jamee. Selain itu akibat seringnya terjadi perkawinan campur antara penduduk asli dengan kaum pendatang, yang secara tak langsung mengakibatkan terjadinya pengikisan budaya dan bahasa asli. Sehingga di kalangan anak muda Simalur banyak yang lebih menguasai bahasa Jamee daripada bahasa asli Simalur sendiri. Budaya asli yang masih bertahan adalah Nandong, berupa penuturan yang diiringi suara kecapi.
Nama Simeulue sendiri sebenarnya sudah terpengaruh oleh dialek bahasa Aceh daratan, yang mana nama asli dari pulau ini adalah 'SIMALUR' (K.F.H. Van Langen), yang oleh dialek aceh 'a' cenderung menjadi 'e' atau 'eu' dan huruf 'r' menjadi hilang, berubah menjadi 'e' dan 'ue', maka penulisannya menjadi 'SIMEULUE'.

Suku Devayan
Suku ini mendiami wilayah Simeulue bagian selatan yaitu di Kecamatan Simeulue Timur, Simeulue Tengah, Teluk Dalam, Teupah Barat dan Teupah Selatan.

Bilangan
1 - sao
2 - dufo
3 - telufo
4 - atao
5 - limafo/ limo
6 - nemafo
7 - itufo
8 - salapan
9 - sambilan
10 - sapuluh/baan
11 -
12 -
13 -
14 -
15 -
16 -
17 -
18 -
19 -
20 -
100 -
1000 -

Kata Tanya
Apa - araya
Siapa - itaya
Kenapa - anadè
Bagaimana - eben
Dimana - omay 'è
Kemana - may 'o
Darimana - otaìn 'o
Berapa - oronè
Kapan - èngkaneng

Kata Ganti
Saya - èdè
Kau - è' diyo
Kamu - diamè
Dia - è isè
Mereka - è sira
Kami - è jama 'i
Kita - è ita

Kata Kerja
Pergi - ma 'è
Berjalan - ma-la 'o
Makan - mangan
Minum - mainom
Tidur - mare
Duduk - tumata 'eng
Berdiri - umide
Berlari - humèdeng
Mandi - rumè
Angkat - mahbi

Waktu
Kemarin - ancifalal
Besok - deman
Lusa - dofongi
Pagi - helafe
Siang - falal
Sore - telè falal
Malam - bengi
Tadi - nanciyuk
Nanti - sinu
Sekarang - dumaar
Sebelum - sebelum
Sesudah - tuayè
Sebentar - sakajap
Dulu - nang èrè
Barusan - ?

Letak
Atas - èdèta
Bawah - arop
Kiri - kiri
Kanan - kanan
Samping - sampèng
Sini - mèriya
Sana - mero i
Situ - a' èdè
Depan - amon
Belakang - uri
Ini - a' iyo
Itu - a' èdè

Pokok
Di - èk
Ke - mèk
Mau - uda
Akan - ?
Bisa - dayi
Sangat - ?
Ya - ya
Tidak - tè
Jangan - ayifa
Pada - ?
Untuk - mè
Kali - kali
Dengan - alè
Ada - nga
Sudah - ngang
Belum - bahay
Saja - mayi
Dalam - e' baha'
Bukan - ?
Tidak Ada - ?

Mungkin - mungkèn
Pasti - pasti
Kalau - kalau
Seperti - wèrè
Selalu - sabè
Biasanya - biasonè
Sering - serèng
Kadang - mejanjan
Jarang - jarang

Jumlah
Banyak - afel
Sedikit - èhè
Kurang - kurang
Lebih - lebih
Cukup - cukup

Lain-lain
Hari - balal
Puluh - ?
Asam - timbel
Papan - nah' an
Kepiting - lanès
Lobster - laho
Pinang - elar
Kelapa - bonnol
Kampung - ?
Sawah - ?
Pulau - ?
Petir - ?
Air - ui'
Api - ?

Kalimat Sederhana
- siapa namamu ? : itaya kahanmo/kahannè ?
- apa yang kau katakan ? : araya mohan ?
- kemari sebentar : alèria sa' a
- tidak kemana-mana : aduon na' ma 'è-ma 'è
- apa liat-liat : araya muèna' - uèna'
- sudah makan ? : ngang o mangan ? ngang - bahay
- sudah mandi ? : ngang o rumè ?
- pergi terus : nai mang
- mancing yok : mèita mantoy


Sumber:
- http://nabilberri.wordpress.com/2010/02/14/bahasa-bahasa-di-pulau-simeulue/
- http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2548/mangaan-ulun-tinafa-upacara-musim-tanam-dan-panen-orang-simeulue
- http://www.ppnsi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=50:pulau-simeulue-cut-salah-satu-pulau-pulau-kecil-terluar-di-nad-&catid=29:perikanan-a-kelautan&Itemid=43
- http://acehpedia.org/Suku_Aceh

Suku Ranau

suku Ranau
penjaga danau Ranau
(melayuonline.com)
Suku Ranau adalah suatu komunitas suku yang bermukim di kawasan tepi danau Ranau kabupaten Ogan Komering Ulu provinsi Sumatra Selatan. Suku Ranau ini termasuk ke dalam rumpun Proto Malayan yang bermigrasi ke daratan sumatra pada kisaran 3000 - 2500 tahun SM (BC).

'Daerah danau Ranau dikenal dengan nama Sakala Brak (sakala=sagala ; brak=luas). Nenek moyang orang-orang di Komering diperkirakan berasal dari Tiongkok Selatan (Yunan), pada ribuan tahun SM, turun ke laut melalui sungai-sungai besar di China yang bermuara di selatan. Akhirnya mereka tersebar di beberapa wilayah Sumatra Selatan, Lampung dan Sumatra Utara. Sehingga tidak mengherankan bila terdapat suatu persamaan di dalam gerak dan tingkah laku antara orang Komering, Pasemah, Lampung dan Batak. Bahkan ada faham yang dibenarkan dalam kehidupan masyarakat itu bahwa mereka berasal dari tempat dan keturunan yang sama, hanya saja karakter dan budaya semakin terpisah akibat telah terpisah oleh jarak dan waktu yang lama.

Dalam perjalanan migrasi Proto Malayan ke Asia Tenggara ini disebutkan bahwa suku Ranau (suku yang menempati pesisir danau Ranau), telah memasuki dan menetap di tepian danau Ranau kira-kira 2000 tahun sebelum masehi. Suku Ranau bersama suku Toraja, Batak, Bontoc, Tayal, Wajo dan lain-lain melakukan perjalanan menyeberangi lautan sampai ke wilayah sumatra dan pulau-pulau lain di Asia Tenggara.

danau Ranau
(saliwanovanadiputra.blogspot.com)
Menurut Ketua Pemangku Adat Ranau Ruslan Tamimi, penghuni pertama kawasan danau Ranau adalah suku Abung. Mereka hidup menjadi penangkap ikan, bertani atau berladang.
Dari peninggalan sejarah di kawasan danau Ranau berupa lesung batu dari zaman Megalitik menandakan bahwa suku Abung termasuk rumpun proto-malayan.
Pada abad ke-15 kawasan danau Ranau didatangi empat komunitas suku pendatang yang menduduki kawasan danau Ranau. Satu kelompok berasal dari Pagaruyung yang dipimpin Depati Alam Padang menempati sebelah barat danau Ranau. Tiga kelompok lagi berasal dari Sakala Brak Lampung, yang dipimpin Raja Singa Juhku menetap di sebelah timur, kelompok yang dipimpin Puyang Empu Sejadi Helau di sebelah utara, dan kelompok terakhir dipimpin Pangeran Liang Batu serta Pahlawan Sawangan menempati sebelah timur.
Keempat kelompok itu kemudian saling berbaur dan kemudian semua para pendatang inilah yang akhirnya menjadi disebut sebagai suku Ranau sekarang. Sedangkan suku Abung sebagai penghuni pertama danau Ranau yang suka mengisolasi diri. Merasa terusik dan berusaha mempertahankan wilayahnya. Tetapi karena kalah jumlah dan persenjataan dari yang dimiliki kaum pendatang lebih maju membuat suku Abung semakin terdesak dan terpaksa hijrah ke wilayah Lampung Tengah'.
Sering terjadi perdebatan diantara peneliti, siapakah sebenarnya yang benar-benar suku Ranau itu. Suku Abung atau keempat suku pendatang yang hingga kini menempati kawasan danau Ranau. Istilah "suku Ranau" bisa menjadi beberapa makna, bisa berarti "orang yang tinggal di pesisir danau ranau" atau "orang yang berasal dari danau ranau" atau "orang yang pertama menjadi penghuni danau ranau".

baca juga:
sumber:
koneksi:

Cham

Suku Cham bermukim dan tersebar di Burma dan Vietnam.
.

Perempuan Cham Sedang Menari


sumber: diambil dari berbagai sumber

Kelompok Proto Malayan

Proto Malayan :
1. Nagas (India)
2. Manipur (India)
3. Mizoram (India)
4. Nias
5. Devayan (Simalur)
6. Sigulai (Simalur)
7. Lekon (Simalur)
8. Haloban (pulau Banyak)
9. Mentawai
10. Enggano
11. Gayo
12. Alas
13. Singkil
14. Kluet
15. Karo
16. Pakpak
17. Dairi
18. Toba
19. Mandailing
20. Angkola
21. Simalungun
22. Suku Anak Dalam
23. Suku Anak Laut
24. Suku Sawang
25. Suku Sakai
26. Suku Utan
27. Suku Akit
28. Suku Ranau
29. Suku Komering
30. Suku Lampung
31. Suku Dayak (450 etnis)
32. Suku Bajau
32. Suku Sasak
33. Suku Toraja
34. Suku Wajo
35. Merina (Andaman dan Nicobar)

sumber: diambil dari berbagai sumber

Filipina (Philippines)



Filipina, memiliki bermacam-macam etnis yang tersebar di seluruh wilayah Filipina. Terdapat dua kelompok di Filipina yang disebut sebagai kelompok mayoritas dan kelompok minoritas.

Kelompok minoritas, adalah kelompok masyarakat yang disebut sebagai sebagai suku asli, yang berdiam di dataran tinggi pegunungan dan hutan pedalaman. Suku Asli di Filipina adalah kelompok minoritas nasional, karena mereka masih terpisah, mempertahankan sistem sosial ekonomi, politik, religi dan kultural yang berbeda dengan sistem yang berlaku pada kelompok mayoritas.

Orang Filipina pada umumnya terbagi dalam beberapa kelompok etnis dan etnolinguistik:

  1. Negrito Groups: Agta, Ati, Ayta
  2. PalawanTribes:  Batak, Palawano, Palaweño, Tagbanwa, Tau't Bato
  3. Mangyan: Alangan, Bangon, Buhid, Hanunoo, Iraya, Ratagnon, Tadyawan, Tawbuid
  4. Chavacano: Caviteño, Cotabateño, Davaoeño, Ermiteño, Ternateño, Zamboangueño
  5. Cordillera Ethnolinguistic Groups: Bontoc, Ibaloi, Ifugao, Ikalahan, Isneg, Itneg, Kalinga, Kankana-ey

Ethnic di Filipina secara lengkap adalah:

A
  • Adasen
  • Agta, Alabat Island
  • Agta, Camarines Norte
  • Agta, Casiguran Dumagat
  • Agta, Central Cagayan
  • Agta, Dicamay
  • Agta, Dupaninan
  • Agta, Isarog
  • Agta, Mt. Iraya
  • Agta, Mt. Iriga
  • Agta, Umiray Dumaget
  • Agta, Villaviciosa
  • Aklanon
  • Alangan
  • Alta, Northern
  • Alta, Southern
  • Amerasian
  • Ati
  • Atta, Faire
  • Atta, Pamplona
  • Atta, Pudtol
  • Ayta, Abellen
  • Ayta, Ambala
  • Ayta, Bataan
  • Ayta, Mag-Anchi
  • Ayta, Mag-Indi
  • Ayta, Sorsogon
  • Ayta, Tayabas
B
  • B’laan, Davao
  • B’laan, Koronadal
  • B’laan, Sarangani
  • Badjao
  • Bagobo
  • Balangao
  • Balangingi
  • Bangon
  • Bantoanon
  • Banwaon
  • Batak
  • Bicolano, Albay
  • Bicolano, Central
  • Bicolano, Iriga
  • Bicolano, Northern Catanduanes
  • Bicolano, Southern Catanduanes
  • Binukid
  • Boholano
  • Bolinao
  • Bontoc
  • Buhid
  • Butuanon
C
  • Caluyanon
  • Capiznon
  • Caviteño
  • Cebuano
  • Cotabateño
D
  • Davaoeño
E
  • Ermiteño
G
  • Ga’dang
  • Gaddang
H
  • Hanunoo
  • Higaonon
I
  • Ibaloi
  • Ibanag
  • Ifugao, Amganad
  • Ifugao, Batad
  • Ifugao, Mayoyao
  • Ifugao, Tuwali
  • Ikalahan, Kayapa
  • Ikalahan, Keley-i
  • Ikalahan, Tinoc
  • Illanun
  • Ilocano
  • Ilonggo
  • Ilongot
  • Indian Filipinos
  • Inonhan
  • Iraya
  • Isinai
  • Isneg
  • Itneg, Banao
  • Itneg, Binongan
  • Itneg, Inlaod
  • Itneg, Maeng
  • Itneg, Masadiit
  • Itneg, Moyadan
  • Ivatan
J
  • Japanese Filipinos




K
  • Kagayanen
  • Kalagan
  • Kalagan, Kagan
  • Kalagan, Tagakaulo
  • Kalinga, Butbut
  • Kalinga, Limos
  • Kalinga, Lower Tanudan
  • Kalinga, Lubuagan
  • Kalinga, Mabaka Valley
  • Kalinga, Madukayang
  • Kalinga, Southern
  • Kalinga, Upper Tanudan
  • Kamayo
  • Kankanaey, Northern
  • Kankanaey, Southern
  • Kapampangan
  • Karao
  • Kasiguranin
  • Kinaray-a
  • Korean Filipinos
M
  • Magahat
  • Maguindanaon
  • Malaweg
  • Malaynon
  • Mamanwa
  • Mandaya, Sangab
  • Mandaya, Cataelano
  • Mandaya, Karaga
  • Mandaya, Mansaka
  • Manguwangan
  • Manobo, Agusan
  • Manobo, Ata
  • Manobo, Cinamiguin
  • Manobo, Cotabato
  • Manobo, Dibabawon
  • Manobo, Ilianen
  • Manobo, Matigsalug
  • Manobo, Obo
  • Manobo, Pulangiyen
  • Manobo, Rajah Kabunsuwan
  • Manobo, Sarangani
  • Manobo, Talaandig
  • Manobo, Western Bukidnon
  • Maranao
  • Masbate, Sorsogon
  • Masbateño
P
  • Palawano, Brooke’s Point
  • Palawano, Central
  • Palawano, Southwest
  • Palaweño, Agutaynon
  • Palaweño, Cuyonon
  • Palaweño, Molbog
  • Pangasinense
  • Paranan
  • Porohanon
R
  • Ratagnon
  • Romblomanon
S
  • Sama, Abaknon
  • Sama, Pangutaran
  • Sama, Samal Island
  • Sambal, Bolinao
  • Sambal, Botolan
  • Sambal, Tina
  • Sangil
  • Sangir
  • Sinauna
  • Spanish Filipinos
  • Subanen, Central
  • Subanen, Northern
  • Subanon, Kolibugan
  • Subanon, Western
  • Subanun, Lapuyan
  • Sulod
  • Surigaonon
T
  • T’boli
  • Tadyawan
  • Tagabawa
  • Tagalog
  • Tagbanwa
  • Tagbanwa, Calamian
  • Tagbanwa, Central
  • Tasaday
  • Tau’t Bato
  • Tausug
  • Tawbuid, Eastern
  • Tawbuid, Western
  • Ternateño
  • Tiruray
  • Tsinoy, Cantonese
  • Tsinoy, Fujianese
  • Tsinoy, Mandarin
W
  • Waray
  • Waray Sorsogon
Y
  • Yakan
  • Yogad
Z
  • Zamboangueño


http://www.ethnicgroupsphilippines.com/people/ethnic-groups-in-the-philippines/